Penrad Siagian di Wisuda IAKN: Tantangan Sosial Tapanuli dan Harapan Jadi UKN
Tarutung – Sumatera Utara| Globalindonesia.info
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Pdt. Penrad Siagian, menghadiri wisuda Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung pada Jumat, 1 November 2024.
Acara wisuda ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, di antaranya Ketua Senat IAKN Tarutung Dr. Ibelala Gea, para anggota senat IAKN, Rektor Prof. Albiner Siagian beserta jajaran, serta Penjabat (Pj) Bupati Tapanuli Utara, Dimposma Sihombing.
Dalam acara penuh haru tersebut, Penrad menyampaikan pidato yang menyoroti berbagai tantangan sosial di Tapanuli Utara.
Dalam sambutannya, Penrad mengangkat sejumlah isu krusial yang dihadapi masyarakat Tapanuli, antara lain konflik agraria dan lingkungan, masalah stunting, tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan banyaknya anak yang putus sekolah.
“Angka stunting di Tapanuli Utara pada Juni 2024 tercatat di angka 27,4 persen menurut Dinas Kesehatan, ini perlu menjadi perhatian serius kita semua,” ujarnya.
Perjuangan Transformasi IAKN Menjadi UKN
Senator asal Sumatra Utara itu juga menekankan bahwa perjuangan IAKN Tarutung untuk berubah menjadi Universitas Kristen Negeri merupakan bagian penting dari upaya membangun kekuatan pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia unggul dan di wilayah Tapanuli Raya dan Sumatera Utara pada umumnya.
“Ini adalah perjuangan bersama, bukan hanya untuk IAKN tapi untuk kemajuan dan peningkatan sumber daya manusia di Tapanuli Raya. Kampus ini memiliki peran strategis dalam menyediakan guru-guru agama Kristen di Sumatra Utara yang jumlahnya masih sangat terbatas,” tuturnya.
“Alumni IAKN harus bisa menjawab tantangan daerah-daerah di Sumatera Utara, salah satunya dari program studi yang menghasilkan guru-guru agama untuk memenuhi kebutuhan guru agama Kristen di seluruh Sumatera Utara dan bahkan Indonesia,” kata Penrad menambahkan.
Peningkatan status dari Institute ke Universitas adalah hal penting, agar ke depan melahirkan Fakultas dan program studi yang lebih banyak, sehingga dapat memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang sesuai konteks daerah Tapanuli Raya.
Di tempat yang sama, Rektor IAKN Tarutung, Prof. Albiner Siagian, menyampaikan bahwa dokumen pengajuan status IAKN menjadi Universitas Kristen Negeri Tarutung telah berada di Kementerian Agama RI dan prosesnya terus dipantau.
“Kami akan terus memberikan update dan berharap senator serta seluruh pihak dapat mendukung perjuangan ini,” ungkap Prof. Albiner.
Ia juga berharap agar senator dapat memperjuangkan program-program lain yang bermanfaat bagi IAKN di masa mendatang.
Pada pertemuan pasca-wisuda, Penrad Siagian menerima dokumen resmi dari pihak rektorat sebagai bentuk dukungan untuk percepatan perubahan status IAKN.
Dengan komitmen dari berbagai pihak, harapan IAKN Tarutung menjadi Universitas Kristen Negeri terus menguat, membawa harapan baru bagi pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia di Tapanuli Raya dan Sumatera Utara pada umumnya. (RED)