Pelaku Pariwisata Kemana?, Bali Gagal Kelola Sampah
Jakarta – GLOBALINDONESIA.com
Pengamat Kebijakan Publik, Putu Suasta menyoroti kondisi pariwisata Bali yang sedang mengalami ancaman serius terutama akibat kelemahan mengelola sampah. Kelemahan ini diperparah kelemahan lain yaitu penanganan masalah kemacetan.
Penasehat LSM JARRAK ini menilai bahwa Pemerintah Daerah Bali telah memperlihatkan kegagalan dalam performance pengelolaan sampah dengan baik. “…Pemerintah gagal dan sangat lamban menyediakan fasilitas publik dalam pengelolaan sampah berwawasan lingkungan”, kata salah seorang tokoh pendiri yayasan Wisnu itu.
Penanganan persoalan sampah di daerah vital seperti: Badung, Denpasar, Gianyar dan Tabanan sangat lamban. Padahal perekonomian daerah tersebut digerakkan oleh sektor industri pariwisata.
Salah satu contoh terkini terlihat pada penanganan kebakaran TPA Suwung. Kebakaran TPA ini sudah berlangsung sejak Kamis (12/10). Sudah hampir sebulan tetapi api belum juga mampu dipadamkan secara total.
Akibat lambannya penangan kebakaran ini, tumpukan sampah terlihat semakin liar dan melebar di depan rumah penduduk. Selain itu, penumpukan sampah juga menggunung di tempat penampungan seperti di Kawasan Renon yang berdekatan dengan Kantor Dinas Sosial Provinsi Bali, Dinas Perhubungan Bali, Kantor Partai Nasdem Bali dan Kantor PDI Perjuangan.
Untuk itu, pengelolaan sampah di Bali mendesak untuk diperbaiki agar tidak merusak citra pariwisata. Dirinya juga menyayangkan aset pariwisata Bali sekitar 100 miliar dolar dipertaruhkan karena penanganan sampah yang buruk ini.
“Pariwisata Bali dipertaruhkan, pariwisata Bali sungguh sedang dipertaruhkan dengan manejemen pengelolaan sampah yang amburadul ini.” tegas Suasta yang juga Alumni UGM dan Cornell University di Jakarta, Selasa (7/11).