BPH Migas Wilayah Sumatera Utara dan APH Diminta Tertibkan Pelaku Pengemplangan BBM Subsidi Jenis Solar Di Kota Sibolga
Sibolga, Sumatera Utara – GlobalIndonesia.Info.Com
Praktek pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi diwilayah kerja Pertamina Sibolga dinilai semakin marak terjadi, lemahnya tidakkan hukum bahkan hampir tidak terjamah membuat para mafia minyak semakin leluasa menjalankan aksinya, perbuatan pencurian tersebut dilakukan dengan kerja sama antara sopir tanki dengan mafia terjadi setiap hari dibeberapa tempat diwilayah kerja Pertamina Sibolga mulai dari Adian Koting, Lumut, Pasariran, Sidempuan dan juga Gunung Tua.
Hal ini membuat banyak pihak menduga adanya “main mata” antara oknum di Pertamina dengan pelaku illegal minyak tersebut, sehingga para pelaku dapat menjalankan aksinya dengan bebas tanpa ada sanksi dari pihak yang berwenang.
“Saya curiga adanya restu dari pihak yang berwenang” ujar Agus Zebua selaku coordinator Sumatera Utara Aktifis Muda Indonesia saat dimintai tanggapannya oleh awak media terkait praktek penyalahgunaan minyak bersubsidi, Senin (1/8) di Sibolga.
Agus menjelaskan, dia Bersama rekannya pernah memergoki sebuah truk tanki memasuki sebuah lokasi pengetapan (pengompengan) minyak di daerah Gunung Tua kabupaten Padang Lawas Utara berapa waktu lalu, dan melihat dengan jelas sopir tanki yang berlogo Pertamina dengan nomor polisi BK 82xx SJ mengeluarkan minyak jenis solar. Hal yang sama juga pernah terjadi di salah satu lokasi di Adian Koting Tapanuli Utara sebuah truk tanki berlogo Pertamina nomor polisi B 9xxx FSU.
Yang paling anehnya, perbuatan tersebut ternyata dibackingi oleh aparat berseragam yang bertindak sebagai pemodal dan sekaligus pelindung para mafia, sehingga setiapa perbuatan mereka selalu aman dan terbebas dari jeratan hukum.
Masih menurut Agus, ia menduga kuat keterlibatan oknum Pertamina juga sangat kental dalam permainan ini, bagai mana setiap sopir bisa memiliki segel cadangan kalau tidak ada keterlibatan oknum dari Pertamina.
Sementara baik PT Pertamina maupun PT Elnusa yang coba dikonfirmasi terkesan saling lempar bola dan menghindar dikonfirmasi, meskipun sudah beberapa kali dicoba menjumpai kedua pimpinan perusahaan tersebut tetap saja tidak berada ditempat. Demikian halnya dengan PT Elnusa
sebagai penyedia angkutan Pertamina yang bertanggung jawab terhadap sopir dan kenderaan yang coba dihubungi awak media selalu mengelak dan tidak koperatif dalam menyikapi masalah pencurian minyak yang dilakukan oleh sopir tanki bekerja sama dengan mafia tersebut.(red)