Kades Tertung, Syarifudin Kritisi Dugaan Pencemaran Sungai Oleh Limbah PT WPP Julong Grup

Sintang,kalbar- GLOBALINDONESIA.INFO

Polemik adanya pencemaran Air sungai yang terjadi di masyarakat Tertung dan Tebing Raya adanya permasalahan limbah pabrik yang diduga bersumber dari Perusahaan Sawit milik PT Wahana Plantation And Products (WPP) Julong Grup mendapat  tanggapan dari Kepala Desa Tertung, pihak perusahaan dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sintang pada hari Jumat kemarin 14 Juli 2023.

Kepala Desa Tertung Kecamatan Sintang, Syarifudin angkat bicara (mengkritisi) terkait adanya dugaan limbah pabrik PKS milik PT. WPP Julong Grup yang mencemari sungai yang didokumentasikan berbentuk video.

Kades Tertung mengharapkan apabila pihak DLH Sintang akan melakukan pengecekan pengambilan Sempel air setidaknya melibatkan pihal lain yang berkepentingan.

“Seharusnya selain DLH  Sintang ada instansi lain yang atau pun forum lain yang ikut mengambil Sempel air ini supaya itu benar-benar jelas,” komentarnya.

“Kalau hanya satu instansi, maaf saya tidak menuduh, bisa saja barang itu di main-main, barang bersih jadi kotor dan sebagainya barang kotor jadi bersih,” tambah Syarifudin.

“Kalau itu baru ditutup tiga hari yang lalu berarti entah berapa bulan pencemarannya tetap keluar ke sana (sungai) dan masyarakat ada yang gatal-gatal dan hal ini diketahui pada bulan Juni sekitar tanggal 4 berkat adanya laporan warga,” jelas Syarifudin.

Syarifudin mengatakan bahwa ada pipa yang untuk aliran ke kolam yang lain hanya sebagai rekayasa saja karena air limbah pabrik tersebut tidak mengalir melalui pipa-pipa tersebut.

Di warung kopi medan Jl. PKP Mujahidin Sintang, Sahroni selaku staf humas PT WPP mengatakan kepada media bahwa ada kemungkinan adanya pembusukan bongkol sawit yang tidak disengaja jatuh ke parit, dan Sahroni juga membenarkan adanya investigasi dari pihak kantor DLH Sintang ke lokasi yang diduga terjadi pencemaran, pihak DLH telah melakukan berita acara terhadap para pengadu atau pelapor, melakukan dokumentasi dan pengambilan sampel air yang diduga tercemar limbah, Sahroni juga mengatakan bahwa pihak perusahaan akan menunggu hasil pemeriksaan dari DLH Sintang, hal ini diungkapkannya pada hari jumat 14/6/2023.

Berdasarkan informasi pada hari Senin (17/07/2023), sekitar pukul 10:05 WIB media Buser bhayangkara mendatangi langsung Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang dan langsung menghadap Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang Ricardo Winokan dan menjelaskan secara singkat hasil peninjauan di lapangan ke PT. WPP Julong Grup.

Ricardo Winokan mengatakan bahwa hasil peninjauan dari pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang tersebut bahwa limbah yang dialirkan pihak Perusahaan diduga bukan berasal dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Melainkan merupakan dugaan rembesan air hujan yang sudah bercampur buah kelapa sawit yang sudah membusuk sehingga mengakibatkan aliran air berubah warna menjadi kehitaman.

“Bahwa berdasarkan informasi yang kami terima dari laporan masyarakat tersebut kami melakukan kroscek ke lapangan bahwa aliran limbah tersebut bukan berasal dari IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah akan tetapi ini resapan air hujan yang menuju ke drainase,” ungkap Ricardo.

Ricardo menjelaskan bahwa pihak DLH Kabupaten Sintang masih menunggu hasil uji sampel yang kemungkinan selama satu bulan bahwa informasi yang disampaikan sementaranya bahwa dugaan ini merupakan kelalaian dari pihak perusahaan bahwa limbah tersebut berasal dari cerobong pembuangan yang sudah bercampur dengan kotoran yang kemungkinan dari buah sawit yang sudah membusuk.

“Inilah yang diduga mengakibatkan aliran air merembes hingga berubah warna,jelas Ricardo.
(Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *