Pintu Utama Taman Mini Indonesia Indah di Blokir?

Penulis: Yanto
Jakarta – GLOBALINDONESIA.INFO

Rabu 28/06/23 Puluhan warga yang berada disekitaran kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokir pintu masuk utama TMII.

Aksi tersebut dilakukan para warga sekitar dikarenakan kawasan wisata TMII yang tadinya menjadi tempat mencari nafkah bagi mereka sebagai pedagang, penyewaan sepeda listrik, dan motor listrik, dll, merasa disingkirkan kebijakan yang dibuat oleh pihak pengelola.

Pada aksi tersebut sempat terjadi perselisihan antara warga yang berunjuk rasa dengan aparat keamanan yang bertugas, dikarenakan para warga ingin menerobos pintu masuk utama untuk bertemu dengan pimpina pihak pengelola TMII (PT. Bhiva dan P3K).

Dalam aksi tersebut para pengunjuk rasa yang adalah warga pribumi setempat dan mereka hanya berkeinginan dapat mencari nafkah untuk menghidupi keluarga mereka.

Saat diwawancarai media yang bertugas dilapangan dalam aksi tersebut, salah seorang dari pengunjuk rasa mengatakan “Bagi warga pribumi yang tanahnya tergusur menjadi area kawasan wisata taman mini, silahkan mencari nafkah ditaman mini untuk menghidupi keluarga mereka”, ujar, Saripah,salah satu pengunjuk rasa dalam aksi tersebut yang mengutip ucapan almarhumah Ibu Tien Soeharto.

Kebijakan dari pengelola kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah PT. Bhiva dan P3K memberlakukan kepada pengunjung dan karyawan anjungan dengan tidak menggunakan kendaraan yang dapat membuat polusi, hal itu diberlakukan setelah dipugarnya beberapa anjungan-anjungan dan serta wahana-wahana wisata ditaman mini.

Dengan diberlakukannya aturan tersebut pihak pengelola penyediakan transportasi mobil listrik keliling yang dapat mengangkut para pengunjung secara cuma-cuma ke anjungan tujuan atau keliling taman mini. Diberlakukannya aturan tersebut, lahirlah jasa penyewaan sepeda manual, sepeda listrik, dan motor listrik yang menjadi lahan usaha bagi para warga dikawasan wisata taman mini kepada pengunjung.

Namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena pihak pengelola taman mini PT BHIVA DAN P3K melarang para penyedia jasa penyewaan tersebut beroperasi didalam kawasan wisata. Tak hanya jasa penyewaan. Tapi para warga sekitar kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah yang menggantungkan hidup dengan berjualan dilokasi wisata juga turut ditertibkan.

Awalnya, warga menerima kebijakan dari pihak pengelola taman mini namun waktu selang dua bulan, terlihat penyedia jasa penyewaan sepeda manual dan listrik yang dikelola oleh pihak lain (bukan warga). Merasa tidak dilibatkan para warga sekitar kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah yang didominasi oleh pribumi tersebut, melakukan aksi unjuk rasa dengan memblokir pintu masuk utama Taman mini Indonesia Indah.

Hingga berita ini dilaporkan, tidak ada dari pihak pengelola Taman Mini Indonesia Indah tidak mau dan tidak ingin diwawancarai oleh media.
(Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *