Laskar suku Betawi menggugat! “ Dugaan Korupsi Bansos DKI 2020 Megakasus, Apa Sudah Diusut Tuntas?
Penulis : Paulus Witomo
JAKARTA, GLOBAL_INDONESIA.COM | Ketua Umum Betawi Bangkit, kembali memaparkan beberapa kejanggalan di tanah kelahirannya tercinta Jakarta yang menjadi kebanggaan masyarakat khususnya warga Betawi
Yang sering di sapa Bang David itu kali ini menggelitik, flashback tentang isu yang mulanya sebagai whistle blower.
Menurut Ketua Forum Pengusaha Betawi Bersatu itu, Dirinya mengutip sosmed dan sekaligus pengamat sosial kesejahteraan rakyat yang menurut nya hal tersebut mengabarkan ada dugaan korupsi bansos senilai Rp 2,85 triliun.
Hal tersebut di ungkapkan Pada tahun anggaran 2020 yang masih tersimpan di gudang sewaan di Pulogadung.
“Banyaknya 2, 85 triliun adalah porsi terbesar dari PD Pasar jaya sebagai rekanan Dinsos DKI Jakarta, sisanya ialah untuk PT Food Station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi dari total 3,65 triliun”.Ungkap David
Lanjut David, Kondisi timbunan berkarung-karung beras di gudang rusak, dan beras itu seharusnya disalurkan kepada warga DKI pada 2020-2021 yang terdampak pandemi Covid-19″Paparnya.
Tak heran sosok David yang didaulatkan sebagai Panglima Laskar Suku Betawi itu dengan tegap lurus dia katakan takkan segan juga akan memimpin langsung terkait isu atau tragedi yang sangat menyedihkan ini,
Menurut Bang David sapaan akrabnya setelah konfirmasi kepada PLT Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) setelah berkomunikasi dengan Fitria Rahadiani (FR) kemudian menceritakan tentang Perumda Pasar Jaya.
“Dan beras yang rusak tertimbun tersebut ialah berupa beras sisa.”kata Bang David.
Detailnya menurut David, “sisa stok beras tersebut ialah sisa stok dari usaha retail perusahaan”,
Lalu lanjut dengan militansi yang terarah Ketua Forum Betawi Bersatu itu pun mencari sumber dan medapatkan keterangan dari Kadinas Sosial DkI Jakarta, Premi Lasari yang mengatakan bahwa kontrak dengan Pasar Jaya selaku BUMD DKI yang mengelola sembako selesai pada akhir 2020.”Ucapnya lagi
“Dan dia mempersilakan publik menunggu milik siapa gerangan beras yang rusak di gudang itu.”Kata David (02/02)
Selanjutnya, Laporan pertanggungjawaban atas beras bansos pandemi COVID-19 sudah rampung. Penjelasann ke KPK.”jelas David
“Hasilnya, tidak ada masalah. Juga ada statement dari Ketua Komisi B, DPRD DKI Jakarta, Ismail yang mengatakan dia akan melakukan pemanggilan terhadap BUMD Pasar Jaya.
Melihat dari fenomena tersebut, Menurut pendapat David bayak oknum yang melakukan ketidakadilan yang jumlahnya sangat besar,
“Fenomena ini menurut pribadi saya harus di lawan ketidakadilan yang dilakukan oleh oknum-oknum ini. Jumlahnya sangat besar, triliun ya. Oknum-oknum tersebut baik siapa yang terduga main, pejabat Pemprov, BUMD dll.”Geramnya
“Kita sebagai orang asli sini, tuan rumah yang terkenal dengan watak kejujuran, dan tradisi adat keislaman harus melawan hal-hal demikian, tirani zalim yang super menyengsarakan rakyat. Kita harus ada reaksi, beraksi. Kalau perlu turun ke jalan.”Tegasnya
Rais Laskar Suku Betawi itu tak segan-segan akan memimpin langsung terkait dugaan-dugaan dan isu atau tragedi yang sangat menyedihkan itu kembali menegaskan,
“Bagi saya jika ada yang salah dan memang saya salah, tak malu untuk belajar dan minta maaf sekarang juga, tetapi jika ini hal benar, menyakiti rakyat banyak dan mencederai rasa keadilan ya harus dilawan,”Paparnya
David pun menilai, Korupsi yang sangat merugikan negara, Korupsi mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara, menurunnya investasi, meningkatnya kemiskinan serta meningkatnya ketimpangan pendapatan.
Korupsi juga dapat menurunkan tingkat kebahagiaan masyarakat di suatu negara.
Hukuman mati saya rasa perlu untuk membuat efek jera dan mengembalikan kepercayaan dan stigma hukum yang berkeadilan kepada terutama masyarakat menengah ke bawah.
Terkait kasus dugaan korupsi bansos tersebut, lalu kemudian bang David dugaan yang terjadi sudah sampai mana apakah kasus dua-tiga tahun ini akan menguap?
Bagaimana, apakah Komisi 3 sudah memanggil PD Pasar Jaya dan yang terkait?
Juga KPK, BPKP apakah terus akan menyelidiki atau berhenti karena suatu hal?
Bukankah di pusat, domain Kementerian Sosial juga sudah bisa membuat jera dan mengungkap aktor utama, sang Menteri Sosial terbukti menerima uang suap terkait pengadaan bansos Covid-19 sekitar Rp 32,482 miliar.
Dia kemudian dijatuhi hukuman oleh Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pidana penjara 12 tahun plus denda Rp 500 juta pada 23 Agustus lalu, anak buahnya juga tak luput seperti Kabiro Kemensos dll.”Ungkap bang David
Dirinya pun mengajak kepada seluruh warga DKI Ayo untuk DKI Jakarta, kita sebagai masyarakat biasa perlu kejelasan dan saya kira unek-unek, pendapat pribadi dan kebetulan saya yang banyak diamanahi saudara-saudara Betawi memegang beberapa jabatan berdomain Betawi ini juga berhak untuk mereview kasus ini kembali, dan saya siap untuk komunikasi, dapat pencerahan atau hal apa itu untuk kasus-kasus, atau isu utama menyangkut keadilan, kesejahteraan dan problematika sosial yang tak kunjung selesai di masyarakat”. Tutup David selaku ketua umum Betawi Bangkit itu mengakhiri pembicaraan.